Sunday, February 04, 2007

KISAH LUKMAN HAKIM DAN CELOTEH MANUSIA

Diriwayatkan, suatu hari Luqman Hakim masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor keledai, saat itu anaknya mengikuti dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, sebagian orang dipasar berkata , “Lihatlah orang tua yang tidak punya peraaan, anaknya dibiarkan berjalan kaki."
Setelah mendengarkan celotehan dari orang ramai maka Luqman pun turun dari keledainya itu lalu dinaikkan anaknya di atas keledai itu. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihatlah orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya naik diatas keledai, sungguh kurang beradab anak itu."

Mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang keledai itu itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang - orang berkata lagi, "Lihatlah itu dua orang menaiki seekor keledai, sungguh menyiksa binatang."
karena tidak suka mendengar perkataan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari keldaiitu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan keldai itu tidak dinaiki."
Kemudian dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman Hakim menasihati anaknya tentang sikap manusia dan celoteh mereka, katanya, "Sesungguhnya tidak terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan selaian hanya kepada Allah S.W.T saja a. Barang siapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap perkara."

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya ."

0 comments: